Dalam
Wikipedia, Sistem pembelajaran elektronik
atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning)
dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan
di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi
logis dari perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau
murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal
target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus
dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
Seperti
Sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu
pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah
interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan
dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling
berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan
berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih
memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam
e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau
bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer
e-learning dan pemrogram komputer.
Dengan
adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah :
- melakukan pemutakhiran
bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan
perkembangan keilmuan yang mutakhir
- mengembangkan diri atau
melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
- mengontrol kegiatan belajar
peserta didik.
Kehadiran
guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan
para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah
yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana
asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning
(belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
E-pembelajaran
atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi
berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO.
Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut :
(1)
Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan
aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan
CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO)
DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
(2)
Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun
1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi
secara massal.
(3)
Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan
teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet.
Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan
sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari
sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru
untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya
secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan
oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.

(4)
Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS
menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk
pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai
digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga
semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan
interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran
kecil.
Definisi
E-learning
Banyak pakar yang menguraikan definisi E-Learning dari
sudut pandang yang berbeda. Secara garis besar banyak orang mengatakan
E-Learning adalah sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi
informasi dalam proses belajar mengajar.
Beberapa pakar menguraikan definisi E-Learning sebagai
berikut:
E-learning adalah semua yang mencakup
pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran,
termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3
players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia
CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail,
blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidikan, simulasi,
permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems,
dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda (Thomas Toth, 2003; Athabasca University,
Wikipedia).
E-Learning adalah sistem pendidikan
yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan
media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone (LearnFrame.Com, 2001)
E-Learning adalah proses pembelajaran
yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis
dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi
pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.( Prof. Dr. Sulistyoweni Widanarko (BPMA).
E-learning adalah sebuah proses
pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah
jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan
untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke
jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet, inilah makanya system
e-learning dengan menggunakan internet disebut juga internet enabled learning.
Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif.
Informasi-informasi perkuliahan juga bisa realtime. Begitu pula dengan
komunikasinya, meskipun tidak secara langsung tatap muka, tapi forum diskusi
perkuliahan bisa dilakukan secara online dan real time. System e-learning ini
tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa
dilakukan lebih banyak waktu.(Nugraha,2007).
Dari berbagai komentar yang dilontarkan, ada tiga
persamaan dalam hal manfaat yang
bisa dinikmati dari e-learning
yaitu Fleksibilitas,“Independent Learning”.
E-Learning tidak
diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara
konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang
terkait. Bagaimana memanfaatkan e-learning secara optimal? Seperti halnya
pembelajaran dengan cara lain, e-learning bisa memberikan manfaat yang optimal
jika beberapa kondisi berikut terpenuhi, diantaranya :
Tujuan
Pembelajar
Dukungan
Media lain
Pilih yang
perlu
Komponen E-Learning mencakup :
v * Perangkat keras
v * Infrastruktur/jaringan
v * Perangkat lunak
v * Materi/Isi
v * Strategi interaksi
v * Pemeran(dosen,dll)
Skenario e-Learning memungkinkan mahasiswa dapat kontak
langsung dengan: Mahasiswa lain, Dosen, Berbagai materi dan sumber belajar
dalam bentuk elektronik. Materi yang dimaksud bisa dalam bentuk bahan ajar,
materi tugas, soal ujian/tes maupun bentuk linkages.
Manfaat
E-learning
Seperti sebagaimana yang disebutkan di
atas, e-learning telah mempersingkat
waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik
dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama
peserta didik. Peserta didik dapat
saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat
dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat
lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru
atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini
disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan
elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer.
Dengan adanya e-learning para guru/
dosen/ instruktur akan lebih mudah :
Ø melakukan
pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan
tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
Ø mengembangkan
diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
Ø mengontrol
kegiatan belajar peserta didik.
Ada beberapa manfaat pembelajaran elektronik atau
e-learning yang lain, diantaranya adalah:
Ø Pembelajaran
dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
Ø Bertambahnya
Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau
instruktur.
Ø Menjangkau
peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience).
Ø Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran
(easy updating of content as well as archivable capabilities).
Dengan
demikiam keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya sebagai
berikut :
a)
Fleksibel
karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe
pembelajaran yang berbeda-beda.
b)
Menghemat waktu proses belajar mengajar.
c)
Mengurangi biaya
perjalanan.
d)
Menghemat biaya
pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku).
e)
Menjangkau
wilayah geografis yang lebih luas.
FiturE-learning
E-learning memiliki fitur-fitur sebagai berikut :
ü Konten yang
relevan dengan tujuan belajar.
ü Menggunakan metode instruksional seperti;contoh dan
praktek untuk membantu belajar.
ü Menggunakan elemen media seperti;kalimat dan
gambar untuk mendistribusikan konten dan metode belajar.
ü Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur ataupun belajar secara individu
ü Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan
tujuan belajar.
(Clark & Mayer, 2008, p. 10)
Elemen E-learning
Definisi e-learning
memiliki beberapa elemen tentang apa,
bagaimana, dan mengapadari e-learning (Clark & Mayer, 2008, p. 10):
1) Apa.E-learning memasukkan
baik konten, yaitu informasi, dan metode instruksional, yang mana teknik, untuk membantu orang
mempelajari konten belajar.
2) Bagaimana.E-learning
didistribusikan melalui komputer dalam bentuk kalimat dan gambar.
Pendistribusiannya dapat dalam bentuk gambaryang didesain
untuk belajar secara individu dan dalam media videoyang didesain
dengan bimbingan dari instruktur secara langsung.
3)
Mengapa.E-learning ditujukan
untuk membantu pelajar mencapai tujuan belajarnya atau melakukan pekerjaannya.
Aspek Penting
dalam E-learning
1. E-learning menciptakan
solusi belajar formal dan informal.
Salah satu kesalahan berpikir tentang e-learningadalahe-learning hanya menciptakan
sistem belajar secara formal, seperti dalam bentuk kursus. Namun faktanya adalahsaat ini 80%
pembelajaran didapat secara informal. Banyak orang saat beraktivitas
sehari-hari dan menghadapi suatu masalah membutuhkan solusi secepatnya. Dalam
hal ini, e-learning
haruslah memiliki karakteristik berikut :
·
just in time
–tersedia untuk
pengguna ketika mereka membutuhkannya untuk menyelesaikan tugasnya.
·
on-demand– tersediasetiapsaat.
·
bite-sized– tersedia dalam ukuran yang kecil agar dapat digunakan secara cepat.
2.
E-learning menyediakan akses keberbagai macam sumber pembelajaran baik itu konten ataupun manusia.
Kesalahan lainnya dalam berpikir tentang e-learning bahwa e-learning hanya membuat kontens aja. Sebenarnya e-learning adalah sebuah aktivitass osial. E- learning menyediakan pengalaman belajar yang kuat melalui komunitas online pengguna e-learning. Karena manusia adalah makhluk sosial, jadi ada banyak kesempatan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi ilmuan antara sesame pengguna e-learning.
3.
E-learning mendukung sekelompok orang atau grup
untuk belajar bersama.
E-learningbukan aktivitas
individu saja, tetapi juga mendukung sekelompok orang atau grup untuk
belajar bersama, baik untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi ilmu, dan
membentuk sebuah komunitas online yang
dapat dilakukan secara langsung (synchronous)
atau tidak langsung (asynchronous).
4. E-learning membawa
pembelajaran kepada pelajar bukan pelajar ke pembelajaran.
Bentuk
pembelajaran tradisional bahwa pelajar harus pergi keluar untuk mencari pembelajaran
mereka sendiri. Sedangkan
Model e-learning disebut juga Pull Model of Learning (Knight, 2005, p. 11).