Sabtu, 02 Agustus 2014

Kesan & Pesan dalam Perkuliahan Teknologi Informasi






Sebelumnya, saya ucapkan banyak terima kasih atas semua ilmu yang telah Bapak berikan, saya berharap sampai kapanpun silaturahmi kita tetap terjaga, amin.
Tecara teknis, tahap  dan proses kegiatan perkuliahan yang Bapak selenggarakan, bagi saya sudah cukup memenuhi kebutuhan dalam kategori baik, memberikan “warna tersendiri”, hal ini terutama dalam aspek pemberian tugas, yang dengan sendirinya, selain materi yang Bapak berikan, kami juga harus mencari materi tertentu yang berkaitan dengan topik tugas. Topik-topik tadi seringkali menjadi pembuka bagi hal lain yang tentunya tidak akan cukup waktu diberikan di satu semester, karena teknologi informasi cakupannya teramat luas dan terus berkembang pesat. Dan ini menyadarkan saya pribadi akan “keterbelakangan” ini.
Pada kesempatan ini, mohon maaf dan izin Bapak, perkenankan saya sedikit memberikan pesan sekedar saran tentang kegiatan perkuliahan yang telah terlaksanakan. Adapun sarannya adalah sebagai berikut  :
Bagaimana jika perkuliahan konten materinya dicari mahasiswa atau seperti yang sudah Bapak berikan namun dibaca/dipelajarinya tidak di kelas, sedangkan segi aplikasi, misalnya software tertentu lebih banyak porsinya di bangku perkuliahan secara tatap muka. Saya kira justru pada praktek inilah “menariknya” mata kuliah yang Bapak ampu. Apalagi aplikasi software yang diberikan memang banyak jenis macamnya. Maaf Bapak, khusus kaitannya teknologi informasi dengan teknologi pendidikan/pembelajaran, tahapan pembuatan projek tertentu juga terlalu cepat atau waktunya terlalu sedikit. Jika mungkin satu pertemuan dengan aplikasi tertentu, dipakai untuk satu projek atau satu produk. Materi perkuliahan yang Bapak ampu, sangat perlu bagi pendidikan dan pembelajaran, baik untuk implementasi di sekolah/kelas maupun pendidikan dan pembelajaran di lingkup yang lebih luas. Oleh karena itu seperti diutarakan di awal tulisan ini, pintu pembuka wawasan dari Bapak sudah cukup baik ada dibangku perkualiahan, tinggal porsi waktu untuk bimbingan praktiknya lebih diperbanyak.
Terakhir saya haturkan terimakasih kepada Bapak atas perkenannya masukan ini seperti yang Bapak instruksikan kepada kami, mohon maaf kurang lebihnya. Semoga Allah SWT tetap memberikan lindungan dan kemudahan kepada kita semua dalam mencapai Rahmat-Nya, amin.











E-Learning, Belajar Tak Berbatas Ruang dan Waktu



Dalam Wikipedia, Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
Seperti Sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer.
Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah :
  1. melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
  2. mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
  3. mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
E-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut :
(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
(2) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
(3) Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
(4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.
Definisi E-learning
Banyak pakar yang menguraikan definisi E-Learning dari sudut pandang yang berbeda. Secara garis besar banyak orang mengatakan E-Learning adalah sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.


Beberapa pakar menguraikan definisi E-Learning sebagai berikut:
*      E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda (Thomas Toth, 2003; Athabasca University, Wikipedia).
*      E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone (LearnFrame.Com, 2001)

*      E-Learning adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.( Prof. Dr. Sulistyoweni Widanarko (BPMA).
*      E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet, inilah makanya system e-learning dengan menggunakan internet disebut juga internet enabled learning. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Informasi-informasi perkuliahan juga bisa realtime. Begitu pula dengan komunikasinya, meskipun tidak secara langsung tatap muka, tapi forum diskusi perkuliahan bisa dilakukan secara online dan real time. System e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu.(Nugraha,2007).


Dari berbagai komentar yang dilontarkan, ada tiga persamaan dalam hal manfaat yang bisa dinikmati dari e-learning yaitu Fleksibilitas,Independent Learning”.
E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait. Bagaimana memanfaatkan e-learning secara optimal? Seperti halnya pembelajaran dengan cara lain, e-learning bisa memberikan manfaat yang optimal jika beberapa kondisi berikut terpenuhi, diantaranya :
Tujuan
Pembelajar
Dukungan
Media lain
Pilih yang perlu
Komponen E-Learning mencakup :
v  * Perangkat keras
v   * Infrastruktur/jaringan
v   * Perangkat lunak
v   * Materi/Isi
v   * Strategi interaksi
v   * Pemeran(dosen,dll)
Skenario e-Learning memungkinkan mahasiswa dapat kontak langsung dengan: Mahasiswa lain, Dosen, Berbagai materi dan sumber belajar dalam bentuk elektronik. Materi yang dimaksud bisa dalam bentuk bahan ajar, materi tugas, soal ujian/tes maupun bentuk linkages.

    Manfaat E-learning
Seperti sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer  e-learning dan pemrogram komputer.



Dengan adanya e-learning para guru/ dosen/ instruktur akan lebih mudah :
Ø  melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
Ø  mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
Ø  mengontrol kegiatan belajar peserta didik.

Ada beberapa manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning yang lain, diantaranya adalah:
Ø  Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
Ø  Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur.
Ø  Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience).
Ø  Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).

       Dengan demikiam keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya sebagai berikut :
a)      Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda.
b)       Menghemat waktu proses belajar mengajar.
c)      Mengurangi biaya perjalanan.
d)     Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku).
e)      Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.

 FiturE-learning
E-learning memiliki fitur-fitur sebagai berikut  :
ü  Konten yang relevan dengan tujuan belajar.
ü  Menggunakan metode instruksional seperti;contoh dan praktek untuk membantu belajar.
ü  Menggunakan elemen media seperti;kalimat dan gambar untuk mendistribusikan konten dan metode belajar.
ü  Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur ataupun belajasecara individu
ü  Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar.
   (Clark & Mayer, 2008, p. 10)

Elemen E-learning
Definisi e-learning memiliki beberapa elemen tentang apa, bagaimana, dan mengapadari e-learning (Clark & Mayer, 2008, p. 10):
1)      Apa.E-learning memasukkan baik konten, yaitu informasi, dan metode instruksional, yang mana teknik, untuk membantu orang mempelajari konten belajar.


2)      Bagaimana.E-learning didistribusikan melalui komputer dalam bentuk kalimat dan gambar. Pendistribusiannya dapat dalam bentuk gambaryang didesain untuk belajar secara individu dan dalam media videoyang didesain dengan bimbingan dari instruktur secara langsung.
3)      Mengapa.E-learning ditujukan untuk membantu pelajar mencapai tujuan belajarnya atau melakukan pekerjaannya.

Aspek Penting dalam E-learning
1.      E-learning menciptakan solusi belajar formal dan informal.
Salah satu kesalahan berpikir tentang e-learningadalahe-learning hanya menciptakan sistem belajar secara formal, seperti dalam bentuk kursus. Namun faktanya adalahsaat ini 80% pembelajaran didapat secara informal. Banyak orang saat beraktivitas sehari-hari dan menghadapi suatu masalah membutuhkan solusi secepatnya. Dalam hal ini, e-learning haruslah memiliki karakteristik berikut :
·         just in time –tersedia untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya untuk menyelesaikan tugasnya.
·         on-demand– tersediasetiapsaat.
·         bite-sized– tersedia dalam ukuran yang kecil agar dapat digunakan secara  cepat.

2.      E-learning menyediakan akses keberbagai macam sumber pembelajaran baik itu konten ataupun manusia.
Kesalahan lainnya dalam berpikir tentang e-learning bahwa e-learning hanya membuat kontens aja. Sebenarnya e-learning adalah sebuah aktivitass osial. E- learning menyediakan pengalaman belajar yang kuat melalui komunitas online pengguna e-learning. Karena manusia adalah makhluk sosial, jadi ada banyak kesempatan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi ilmuan antara sesame pengguna e-learning.

3.      E-learning mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama.
E-learningbukan aktivitas individu saja, tetapi juga mendukung sekelompok orang  atau grup untuk belajar bersama, baik untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi ilmu, dan membentuk sebuah komunitas online yang dapat dilakukan secara langsung (synchronous) atau tidak langsung (asynchronous).

4.      E-learning membawa pembelajaran kepada pelajar bukan pelajar ke pembelajaran.
Bentuk pembelajaran tradisional bahwa pelajar harus pergi keluar untuk mencari pembelajaran mereka sendiri. Sedangkan Model e-learning disebut juga Pull Model of Learning (Knight, 2005, p. 11).